Review: SEMINAR AIMI - ASI RANTING BOGOR: ORANG TUA BIJAK, ANAK CERDAS DAN SEHAT

Haaaa~~~  udah berapa hari ya saya gak ngeblog?, habis anak rewel mlu sikk susah di tinggal” even cuman buka PC doang lohhh…

Terus sekarang baru sempet nge-blog lagi deh, wlu tangan kiri gendong si dede Hana, ngetiknya pake tangan kanan dongg XDD, bisa ya? Bisa dong, ribet emang, abis mau gimana lagi coba.. T^T #curcol#

Okeeehhh… tulisan saya ini memuat tentang review seminar AIMI ASI: ORANGTUA BIJAK , ANAK SEHAT DAN CERDAS, yg diselenggarakan di Bogor tepatnya hari sabtu kemarin tanggal 15 Juni 2013.

Sebenarnya awalnya saya agak ragu untuk menghadiri seminar ini, karena beberapa alasan; salah satunya yg paling memberatkan adalah saat email konfirmasi dari AIMI datang yg menyebutkan bahwa tidak boleh membawa anak, langsung deh galau, mana suami tetiba di berikan titah sama mbose untuk ke Lombok lagi, makin tambah galau deh, disamping sayang juga klo ga dateng karena udah bayar.


Akhirnya suami saya mengirimkan email balasan yg berisikan bahwa dia keberatan mengenai perihal dilarang membawa anak dan menjelaskan usia anak kami, then pada akhirnya pihak AIMI ASI ranting bogor membolehkan saya untuk membawa anak + pengganti suami saya, karena saya sudah terlanjur membeli 2 tiket seminar. Namun, saya baru baca email balasan itu sabtu pagi, langsung deh panik to the max, grasak grusuk, riweh mode on, ajak mama, ayah dan juga adek saya untuk temenin saya deh..

Acaranya sih sebenernya mulai pukul 8 pagi, dengan registrasi terlebih dahulu serta coffee morning, sayangnya berhubung saya datang telat gegara telat baca email balasan yasuda deh, kami tiba di tempat seminar yaitu Hotel Santika Bogor di ruang Rafflesia pukul 10 pagi #yaaaampyuunnn…




Sesampainya disana saya buru” regristrasi tuh, dikasilah toolkit sebagai pelengkap seminar terus ambil beberapa snack + teh manis hangat, langsung deh masuk ruang seminarnya bareng mama yg gendongin Hana – Chan , ternyata oh ternyata di dalem banyak yg bawa anak kecil lantas kenapa saya musti galau kemarin”? ==”


Saat saya datang sih, udah berlangsung seminarnya. Iyalah uda jam 10 gitu lohh. Seminar ini diawali dengan sesi ke 1 diisi oleh 1 narasumber perwakilan dari Asuransi Manulife, klo gak salah sik namanya bapak Armand tapi lupa lagi kepanjangannya Armand siapa  yg jelas bukan armand maulana yaa :P

Katanya beliau menjelaskan mengenai Financial Planning, klo yg saya baca dari Slide yang dikasih oleh AIMI ASI menjelaskan tentang bagaimana kita merencanakan keuangan yang matang untuk kebutuhan anak kita kelak, terutama tentang dana pendidikan yang biayanya kian lama kian meningkat, menurutnya dengan inflasi 20%/tahun serta pendapatan hanya meningkat 6%/tahun, biaya dari mulai anak kita SD sampai lulus kuliah dengan estimasi masuk sekolah swasta semua, maka kurang lebih kita bisa menghabiskan dana sekitar kurang lebih 1M untuk sekarang belum kalkulasi untuk 3 – 10 tahun kemudian bisa mencapai 8M mungkin lebih. 

Dengan biaya pendidikan yang sebegitu besar, tidak mungkin kita bisa membiayai anak kita kalau tidak ber-investasi, jika kita tidak berinvestasi dari sekarang maka akan timbul berbagai macam masalah yang ada seperti anak bisa sekolah/kuliah tapi dengan berhutang, bisa menurunkan standar pendidikan; maksudnya adalah misalnya harusnya si anak bisa mengeyam pendidikan sampai kuliah tapi ternyata karena terpentok biaya, atau orang tua hanya mampu membiayai anaknya hanya sampai SMP/SMU, atau bisa kuliah/sekolah tapi si anak sambil bekerja guna membantu biaya pendidikannya sendiri, atau karena sudah tidak bisa berhutang lagi dan si anak gak mau kerja maka anak tsb akhirnya putus kuliah.

Disini banyak diberikan ilustrasi” solusi apa saja yg harus kita hemat dan juga kata beliau kita sebagai orang tua yg bijak sudah sepantasnya memikirkan dan juga rencanakan dana pendidikan anak sedini mungkin agar kelak tidak menyesal, berbagai macam tawaran investasi bisa digunakan semisal menggunakan produk asuransi pendidikan yang dikeluarkan oleh Manulife; StudyLink.

Sesi kedua diisi oleh perwakilan dari AIMI ASI yaitu @SariKailaku membahas tuntas tentang pentingnya menyusui, serta kendala”nya. Menurut beliau ASI itu penting dan tidak tergantikan oleh SUSU FORMULA karena di dalam ASI terdapat kandungan: sel” hidup, DNA ibu, hormon, enzim” aktif, berbagai macam immunoglobin, faktor” pertumbuhan serta zat” lainnya yang memiliki komponen struktur yang unik sehingga mustahil untuk dapat di tiru oleh formula.


Di sini juga dibahas tentang Bayi dan anak ASI, Bayi dan anak ASI biasanya rambutnya lebih glowing, kekebalannya meningkat, struktur tulangnya lebih padat, jarang sakit, bayi ASI lebih rendah obesitas dibandingkan dengan bayi susu formula, penglihatannya juga lebih tajam dan bening, disni bu @sariKailaku memberikan Ilustrasi gambar bayi dan Anak ASI dan menjelaskannya secara rinci, yang membuat saya makin mantap memberikan ASI untuk anak saya.

Kemudian @sariKailaku bertanya Kepada peserta yang hadir; Kenapa ASI merupakan perlindungan yg optimal terhadap berbagai macam penyakit?

Sebagaian orangtua disana sih sepertinya uda paham benar tentang sejuta manfaat ASI, buktinya aja mereka menjawab pertanyaan @sariKailaku dengan benar. Yup, Karena ASI disebut cairan hidup, setiap tetes ASI mengandung kurang lebih 1 juta sel darah putih (leukosit) yang membasmi kuman dan melindungi dari berbagai penyakit infeksi tutur @sariKailaku

Then, @sariKailaku memberikan penjelasan tentang bagaimana ibu menyusui mentransfer imunitas kepada bayinya, menurut penuturan beliau sel produsen antibody terhadap infeksi saluran pencernaan beredar di system sirkulasi tubuh wanita, kemudian keluar menuju saluran pencernaan, disaat seseorang wanita hamil dan mulai memproduksi ASI (UK>16 minggu) sel produsen antibodi tersebut “memilih “ tempat keluar yang berbeda, yaitu di kelenjar susu di payudara. Ketika si Ibu menyusui, antibody akan langsung di salurkan ke saluran pencernaan bayinya, memberikan perlindungan di saat bayi membangun imunitasnya sendiri. Makanya disebutkan bahwa ASI adalah imunitas yang dibuat berdasarkan kebutuhan, saat bayi terinfeksi kuman baru, ibu memproduksi antibody terhadap kuman tersebut yang kemudian dialirkan melalui ASI kepada bayinya. Maka dari itu Bu @sarikailaku menyarankan jika si ibu sakit, hal terbaik yg bisa ia lakukan adalah tetap menyusui.

Penjelasan tentang pentingnya menyusui semakin menarik, dan peserta yang hadirpun antusias mendengarkan penjelasan @sariKailaku termasuk saya tentunya, yg dari awal memang sudah excited banget >.< 

Salah satunya yg menarik lagi adalah ternyata bayi ASI bisa sakit loh, bisa lah kan bayi juga manusia ya gak buuu… namun menurut @sariKailaku sakit adalah salah satu bagian dari tumbuh kembang anak, jadi memang udah prosesnya seperti itu, menurut beliau secara umum bayi mulai sakit ringan setelah usia 6 bulan, karena zat kekebalan tubuh dari ibu mulai menurun pada usia 6 bulan, dan juga sudah ada makanan pendamping ASI, jadi porsi ASI mulai menurun,  kemudian aktivitas dan mobilitas bayi yang kian meningkat jadi lebih banyak kontak dengan kuman. 

Tapi jangan takut, seiring dengan semakin sempurnanya system kekebalan tubuh anak dan pertumbuhan usianya, frekuensi sakit akan berkurang setelah usia 5 tahun buu..

Di penjelasan terakhir, @sariKailaku menuturkan tentang seputar maternal sensitivity, which is menyusui itu adalah latihan terbaik untuk “membaca” bayi, supaya ibu mengerti pentunjuk bayi, bahasa tubuhnya, then langkah pertama  bagi ibu untuk mengenal bayinya. Coba klo di kasi susu formula, apakah ada kegiatan yg seperti ini? 

Menurut penjelasan beliau lagi, katanya semakin lama menyusui semakin besar manfaat psikologis bagi ibu dan bayi, status kesehatan mental ibu menyusui semakin baik dengan semakin lama masa menyusui, dan yg terpenting adalah ibu menyusui memiliki kepekaan yang lebih besar dalam hubungan ibu dan anak.
Jadi, masih mau memberikan bayi/anak kita dengan susu formula?????

Sesi ke 3, diisi oleh narasumber yg tak asing lagi, yaitu Wiyarni Pambudi atau lebih dikenal dengan akun tweet @drOei.


Membahas seputar RUM ( Rational Use of Medicine), awalnya sih saya gak tau apa itu singkatan dari RUM, saya pikir itu bahan yg buat bikin kue.. #laugh#..

Ternyata RUM itu Rational Use of Medicine, ato bahasa indonesianya berfikir rasional dalam menggunakan obat. Emak”.. tentunya kita bakalan panik dong klo anak kita sakit?, pasti deh ujung”nya ke dokter nah disni dijelasin klo misal kita ke dokter itu harus bagaimana sih..

Apa tujuan kita ke dokter sih? untuk konsultasi medis, perundingan antara dokter dan pasien untuk mencari sebab terjadinya penyakit dan untuk menentukan pengobatannya. Nah disni di jelasin deh tuh 5 bentuk terapi: advis & informasi, terapi non farmakologi (tdk menggunakan obat”an), terapi farmakologi (obat), rujukan 2nd opinion, atau kombinasi.

Menurut penjelasan beliau dengan RUM; pasien mendapatkan terapi; tepat diagnosis(kondisi klinis), tepat dosis (individual), tepat jangka waktu (periode), tepat informasi (akurat), serta tepat harga (termurah).
Dan saat kita memilih dokter anak, usahakan dokter yang PRO RUM, kenapa? Karena konsep RUM adalah melindungi pasien (dan dokter) dari overtreatment, mistreatment, dan juga undertreatment. Kita juga harus jadi smart patient, tapi jangan pula diartikan anti obat, anti antibiotik, atau anti dokter, sebagai pasien yang cerdas dan pintar akan bijak kita harus bisa membuat keputusan yang tepat untuk pengobatan anak kita.

Owya, makk.. kata @drOei nih kita klo ke dokter ntuh jangan bangga dengan obat yg mahal loh.. karena obat mahal itu belom tentu tepat untuk anak kita, usahakan meminta obat generik aja karena kandungan di dalemnya sama aja tuh..terlebih kalau kita dikasih obat antibiotik, kalau semisal anak kita cuman sakit ringan seperti batuk atao diare ringan lebih baik jangan pake antibiotik deh, klo udah terlanjur di resepin jgn di tembus.

Dan lagi” klo di resepin obat yg mengandung steroid, jangan ya makk… bahaya buat anak, karena obat tersebut adalah obat anti radang, misal anak kita batuk ringan biasa, eh ternyata didalem resep yg dikasih dokter ada obat streoidnya, mala bisa berbahaya karena kandungan obat steroid adalah menekan peradangan, klo tdk terjadi peradangan maka si kumannya bakalan ada terus tuh di dalam tubuh.. ishh ngerii yaaa…

Masih Banyak banget penjelasan dari @drOei yang membuka mata saya agar tepat dalam penggunaan obat khususnya untuk anak. Termasuk penggunaan obat puyer, dan bahayanya bagaimana, serta kita harus tau kapan dibutuhkannya antibiotik itu seperti saat anak kita terserang peneumonia, ISK, OMA, strep throat, demam tifoid, serta diare berdarah, selebihnya tidak membutuhkan antibiotik.

Disni juga peserta yg hadir di berikan contoh ilustrasi gambar tentang resep yang salah (IRUD) dan benar” mengerikan banget loh makk..

Setelah 3 narasumber berbicara serta memberikan penjelasan, sesi terakhir adalah sesi Tanya jawab, seputaran materi yg udah di bahas dari sesi 1 -3 tadi. Banyak peserta yang semangat buat bertanya tak terkecuali bapak” lohh… keren deh bapak” disni udah pinter”… XDD

Ada yg bertanya tentang tandem nursing, infeksi alergi, bagaimana anak klo kejang, dan banyak lagi pertanyaan” menarik lainnya. Setelah semua pertanyaan dijawab oleh ketiga narasumber yg ada, acara ini diakhiri dengan sesi foto” bareng panitia dan juga narasumber yang ada.




Eeittss…hampir lupaaaa…
Saya dapet 3 souvenir lohhhh… #hahahaha


Yg pertama dapet karena saya, waktu sesi Tanya jawab saya mengajukan pertanyaan, terus yg kedua saya dapet karena peserta paling terjauh :P, terakhir saya dapet karena bayi saya yg masih muda diantara peserta yg lain, yaitu 2,5 bulan.




Hehehe.. sekian review singkat mengenai seminar yg diadakan oleh AIMI ASI ranting bogor, mohon maap klo tulisannya rada gak nyambung ya makk,,. Ngetik satu tangan nihh… dah gitu kepending” terus gegara anak gak mau di taro di box klo siang T^T #derita emak galau

Semoga bermanfaat yaaaa… n jangan bosen” buat blog walking blog saya yaa XP

No comments

Silahkan tinggalkan komentar kamu, tapi plis banget ya pergunakan bahasa indonesia yang baik dan membangun. Mohon maaf juga harus di moderasi biar gak ada yang spam. Happy Comment ^^~