Hiks.. sedih deh rasanya ketika melihat Hana - chan gigi susunya sudah mulai di tumbuhi oleh karies gigi. ITS MY FAULT!
Iya salah saya, saya miss banget di permasalahan gigi. Pengen jadi ibu yang sempurna di mata anak tapi soal gigi aja kecolongan.
Berawal ketika usia Hana - chan 6 bulan, dia mulai tumbuh satu persatu gigi susunya. Kesalahan saya yang pertama adalah tidak merawat pertumbuhan gigi susu pertama-nya dengan baik. Kadang di sikat kadang engga. kurang concern lah.
Kesalahan saya kedua adalah ketika Hana - chan menginjak usia setahun sama neneknya mulai diperkenalkan sama makanan manis, salah satunya Coklattt!!. Dan itu adalah cikal bakal pembentukan karies gigi pada Hana - chan. Terlebih ketika Hana - chan di titipkan ke nenek-nya kalau saya ada event blogger pagi - pagi. Neneknya kalau mandiin hana - chan engga mau gosokkin giginya, alhasil seharian sampai dia bobok malem-pun gak sikat gigi. JOROK!
Dan parahnya saya juga masih engga peduli soal perawatan gigi Hana - chan. Sampai dia menginjak usia yang hampir 3 tahun. Iya lama banget ya!
Di akhir Maret nanti Hana - chan berusia 3 tahun dan gigi susu-nya hampir termakan semua oleh karies gigi. Sedih pake banget. Hana - chan doyan makanan manis, coklat, biskuit dan teman - temannya. Susu UHT beraneka rasa juga di minum-nya.
Jadi inget ketika saya datang ke salah satu klinik gigi daerah kemang. Namanya Difa Oral Health Center. Sayangnya niat mau bawa hana kesana gagal karena waktu itu Hana tetiba bobok. Alhasil saya berangkat seorang diri aja.
Dokter di sana memberikan penyuluhan tentang gigi gratis bahkan konsultasi-pun gratis. Lagi - lagi saya harus gigit jari karena anak-nya gak di bawa. Tapi saya ceritakan kronologi karies gigi pada Hana. Dan teteuupp anaknya harus di bawa ke sana dan harus segera mendapatkan penanganan yang tepat. karena apa?
ini penampakan karies gigi Hana - chan yang menurut saya udah parah.. T^T
Gigi atas hana yang samping kiri udah abis karena karies, sisa gigi depan setengah dan gigi kanannya |
Gigi bawah-nya juga udah mulai termakan oleh karies |
Padahal ya, Hana - chan itu ASIX plus S3 loh. Lepas nenen itu di usia dia 2,5 tahun. Engga nge-dot, Tapi yaaa.. ternyata 2 hal itu gak menutup kemungkinan hana - chan gak mendapatkan karies pada gigi-nya. Pasalnya ya itu dia balik lagi, saya-nya gak concern merawat gigi hana - chan ketika gigi susu pertama-nya tumbuh plus engga disiplin dalam hal menyikat gigi. Di samping itu pula, ketika di suapi makanan oleh sang nenek juga makanannya di tiup terlebih dahulu, masuklah itu kuman kuman dari gigi sang nenek ke gigi hana - chan dan yang bikin bete adalah terkadang dia suka mengemut makanan. Komplit kaaannn.
Huaaaaaaaaaaaaaa.... asli saya sedih lah. Masalah gigi susu-nya hana, saya beneran kecolongan. Belum lagi ketika mendengarkan penyuluhan dari dokter gigi di Difa oral, bagaimana karies terbentuk dan dari mana saja yang menjadi penyebab karies gigi. Termasuk salah satunya adalah makanan yang dapat menyebabkan karies pada gigi.
Menurut dokter giginya, makanan dan minuman itu ada golongan - golongannya, lebih tepatnya terbagi menjadi tiga golongan:
- Acidogenic; makanan/minuman yang dapat meyebabkan penurunan pada ph plak <5.5 dalam waktu 30 menit
- Anti Cariogenic; makanan/minuman yang dapat mencegah aktivitas karies ketika makan sebelum acidogenic
- Cariostatic; makanan/minuman yang tidak dapat di metabolisme oleh bakteri dalam plak dan tidak dapat menurunkan ph sampai 5.5
- Cariogenic; makanan/minuman yg mengandung fermentasi karbohidrat yang dapat di metabolisme bakteri mulut sehingga dapat menutunkan pH menjadi < 5.5 dan menyebabkan demineralirasi (larutnya mineral) email dan menyebabkan gigi berlubang.
Yang termasuk makanan Cariogenic adalah karbohidrat, which means salah satunya adalah nasi yang juga bahaya. Bila karbohidrat bercampur dengan air ludah maka akan menghasilkan gula kemudian gula tersebut akan menjadi makanan favorite-nya si bakteri yang menjadi penyebab utama lubang/karies pada gigi. Ya ammppuunnnn....
Sedangkan yang termasuk dalam makanan anti Cariogenic adalah produk protein hewani dan nabati plus lemak (produk susu dan olahannya) dan kacang - kacangan. Dan yang termasuk makanan/minuman Cariostatic berupa teh, sayuran, susu, buah, serta seafood.
Hana - chan suka semua jenis makanan dan sayangnya termasuk jenis Cariogenic dan Acidogenic. Pluss saya-nya yang gak disiplin sama kegiatan menyikat gigi hana.
Rencanannya Hana - chan akan saya bawa ke dokter gigi awal bulan depan. Kok bulan depan?
Iyalah, persiapkan dana juga, gak di pungkiri lagi kalau kegiatan kunjung - mengunjungi dokter gigi itu bakalan menguras ATM. Apalagi dengan kondisi gigi hana yang lumayan parah. Pasti bakalan keluar dana yang cukup besar untuk hal itu plus jadwal kunjungan yang gak hanya sekali visit saja.
Mau di bawa ke puskesmas terdekat rada horor juga, pasalnya Hana - chan itu trauma sih sama dokter. Kan dia rutin di vaksin komplit lagi, makanya persepsi dia tentang dokter adalah SUNTIKAN = SAKIT. Puskesmas juga saya engga tau apakah dokter-nya bakalan ramah sama anak atau tidak. Jadi safety-nya ya saya bakalan membawa hana ke rumah sakit aja.
Oia, ini ada beberapa tips yang saya rangkum dan didapatkan dari hasil coaching clinic-nya Difa Oral Health Center:
Kenali adanya gigi berlubang pada anak; terkadang keberdaan gigi berlubang pada anak diketahui bila adanya keluhan pada gigi yang sakit, mogok makan, pembekakan gusi atau demam. Kalau Hana - chan sih ketauan karies awalnya pas dia mogok makan. Tanda - tanda gigi berlubang diketahui dengan adanya daerah kecoklatan pada permukaan gigi. Kaya Hana - chan nih awalnya saya kira itu adalah sisa makanan, tapi pas di sikat gak hilang - hilantg. Taunya karies.
Hal - hal yang menyebabkan gigi berlubang pada anak seperti nyemil terus terusan dan tidak ada jam makan yang teratur, mengemut makan, tidak sikat gigi ketika hendak tidur, minum susu sambil tidur, dan kebersihan mulut yang kurang diperhatikan oleh orangtua maupun yang ngasuh. Hmm.. Hana - chan mah engga disiplin dalam menyikat gigi, nyemil teterusan plus mengemut makanan. Itu yang menyebabkan gigi hana rusak seperti sekarang. Huhuhu.. maappin mami ya nak.
Hal - hal yang melindungi kesehatan gigi anak; biasakan makan pada jam makan yang telah di tentukan, jangan mengemut makanan, menyikat gigi rutin dua kali sehari terutama sebelum tidur, hentikan penggunaan dot bila anak sudah mulai tumbuh gigi, pemberian flour baik dalam makanan, pasta gigi maupun aplikasi di dokter gigi, kunjungan rutin ke dokter gigi serta perawatan pencegahan gigi berlubang di dokter gigi.
Setelah mengetahui semuanya, berikut tips pencegahan gigi berlubang:
- Kenali apa saja faktor gigi berlubang secara individu: ph, jumlah air ludah dan plak yang rendah, kondisi gigi, jumlah bakteri pada gigi berlubang di dalam mulut, pola makan, pola kebersihan gigi dan mulut, dan kondisi kebersihan dan kesehatan gigi mulut orang serumah.
- Mulai atasi resiko tersebut satu per satu: memberikan obat kumur antiseptik, aplikasi topikal flour, serta penutupan ceruk gigi.
Nah, itulah tips - tipsnya, semoga bermanfaat ya. Dan jangan kaya saya mommies, menyesal di kemudian hari plus harus mempersiapkan ekstra anggaran untuk perawatan gigi susu-nya Hana - chan.
Hayoo yang punya balita atau baby dan sudah numbuh gigi, lakukan perawatan gigi susu sedini mungkin ya. Mencegah itu lebih baik kan daripada harus mengobati.
Nanti saya bakalan share juga deh bagaimana Hana - chan visit ke dokter gigi for the first time. Iya baru pertamaaaaa banget. Telat kan saya, makanya Hana giginya begitu. Huhu. Semoga bulan depan Hana - chan engga rese dan permasalahan karies pada gigi susu-nya segera teratasi dengan baik.
Buat yang mau tengok - tengok ke Difa Oral Health Center silahkan mampir ke:
Jalan Benda Raya no 98G. Cilandak Timur. Jakarta Selatan.
Tlp: (021)7812317.
Whatsap/SMS : 081316506535.
Line: bit.ly/difaOHC
BBM : 5804B228.
Email :contact@difaohc.com
No comments
Silahkan tinggalkan komentar kamu, tapi plis banget ya pergunakan bahasa indonesia yang baik dan membangun. Mohon maaf juga harus di moderasi biar gak ada yang spam. Happy Comment ^^~