#1 tahun Kehilangan

Ini saya nulisnya malem - malem lagi baper nih. Jadi ceritanya saya sudah setahun menempati rumah baru kami. Keingetan bagaimana tahun lalu heboh ketika pindah rumah. Nyari rumah juga mendadak sih gak di planning.

Begitu pindah ke rumah yang baru, rasanya 'jetlek' gitu. Biasa hidup di kota yang kemana - kemana dekat baik soal rumah makanan maupun transportasi. Eh pas pindah ke sini jauh dari mana - mana. Belum lagi tahun lalu komplek perumahan saya tidak seramai seperti sekarang. Dulu masih banyak tukang yang lalu lalang. Walaupun sekarang masih tapi jika dibandingkan dengan tahun lalu ya masih banyak tahun lalu karena rumah masih ada yang dibangun. Kalau sekarang rata - rata sudah di huni.

Tahun lalu merupakan tahun yang tak terlupakan dalam hidup saya. Terserah bila orang menilai saya lebay or whatever. Masih terpatri jelas di ingatan saya kejadian satu tahun yang lalu. Tepat sebulan sejak kami memutuskan untuk pindah ke sini.

***
Malam itu, suami pulang larut. Pulang langsung mengerjakan pekerjaan kantor yang tertunda di lantai dua rumah kami. Sedangkan saya sudah tertidur lelap di kasur bersama hana - chan. Mungkin suami lelah dan hanya berniat istirahat sebentar kemudian dia turun dan ke kamar akan tetapi nyatanya kebablasan sampai subuh. Begitu subuh tiba suami langsung naik lagi ke lantai dua, niatnya ingin melanjutkan pekerjaannya akan tetapi waktu dini hari tadi rumah kami ternyata kemasukan maling dan masuk dengan cara mencongkel jendela belakang yang berada di lantai dua yang belum sempat kami teralis kala itu. 

Laptop kerja suami saya raib, laptop saya raib, dua buah tas ransel suami, HD portable, surat berharga berikut tiga handphone yang ada di salah satu ransel-pun ikutan raib. Televisi di ruang keluarga hampir di gondol juga alhamdullilahnya gak berhasil dibawa kabur waktu itu. 

SHOCK!
LEMES!!!

Kok bisaaaa???

Jejak - jejak kaki sangat jelas menepel di dinding dekat jendela yang dibobol pun begitu dengan jejak kaki si maling yang menempel di lantai. Keadaan waktu itu pas musim hujan. Tepat seperti sekarang. jejak kaki bercampur tanah merah. Jejak telapak tangan yang menempel di dinding. Sempat saya foto. Tapi fotonya sekarang entah ada di handphone saya yang mana. Belum lagi mengetahui ternyata rumah saya sudah ditandai dengan cat dibelakangnnya.

Kemudian saya mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, ketika saya sedang mengerjakan blog saya pada malam hari. Di luar rumah ada orang membawa motor yang memperhatikan rumah saya. But i didnt notice that. Beberapa hari seperti itu. Di sekitar jam 12 malam.

Di tambah sebelah rumah saya yang pada saat itu sedang dibangun dan banyak tukang. Mana tukangnya masih pada bocah. Cocok seperti jejak kaki yang memasukki rumah saya. Dan sampai saat ini pun kecurigaan saya jatuh pada tukang yang sedang bangun rumah di sebelah rumah saya. Aneh aja banyak kejadian janggal setelah rumah saya di bobol maling. Tukang sebelah yang mogok kerja, tiba - tiba saja banyak tukang yang main sepak bola dibelakang rumah padahal sebelumnya gak pernah sama sekali bahkan sampai sekarangpun engga, kecuali hari di mana rumah saya kemasukan maling. Dan saya yakin banget itu untuk nutupin jejak kaki maling yang ada di tanah belakang rumah. Ilmu cocokloginya cocok banget, menurut saya. Tapi gak ada bukti untuk menuduh mereka, kecuali dengan test sidik jari yang menempel di dinding rumah saya.

Ketika kejadian saya shock, sempat epilepsi saya kambuh total. Kejang, pingsan berulang sampai sore. Treak - treak pokoknya udah kaya orang stress. Bukan masalah barang yang hilang. Akan tetapi data yang ada di dalam barang tersebut. Dan yang paling bikin saya hampir gila adalah ngerasa udah gak aman dan gak nyaman tinggal dirumah sendiri. 

Suami lapor ke polisi. Dan apa coba?
Polisi Cibinong gak mau ke rumah yang ada suami di suruh ngelapor ke sana. Andai kata ketika suami saya melapor dan polisi langsung respon mungkin malingnya masih bisa ditemukan dan ditangkap. Kenyataannya kita di bikin ribet sama polisi. Bikin laporan kehilangan bukannya segera di tindak tapi UUD. Kalau mau trace maling harus bayar uang administrasi yang besarannya berbeda. Sewa pelacak ataupun trace sidik jari aja bayar lagi. 

HARGA YANG SANGAT MAHAL UNTUK KAMI YANG TERTIMPA MUSIBAH


Pak/Ibu Polisi yang terhormat, kami ini kehilangan? kok rasanya gak etis aja terhadap orang yang tertimpa musibah diberikan tambahan musibah lagi ya. Katanya sudah tugas polisi melayani masyarakatnya. Tapi kok dipersulit?? jujur kami kecewa.

Terlebih lagi sebenarnya mereka tahu pelakunya siapa. Karena ternyata bukan rumah saya saja yang sempat dimasuki maling. Di komplek saya dan komplek tetangga-pun pada bulan - bulan ini banyak yang kehilangan dan modus barang yang dicuri pun sama, yang gampang diambil dan tidak terlihat mencolok. Dan respon polisi apa? NOTHING.

NGENES!

Satu kata itu yang pas buat kondisi saya tahun lalu. Tau gak saya trauma akut? setiap malam tiba saya parno-an. Sampai hari ini di kamar saya selalu sedia "peralatan perang" salah satunya ada obat nyamuk semprot kalau - kalau ada maling tinggal siap sedia. Obat nyamuk semprot fungsinya untuk disemprotkan ke mata maling itu. Dan membayangkan akan menyiksa si maling bila ketangkep dan bagaimana sadisnya siksaan saya itu karena trauma yang mereka kasih ke saya. 

Tapi jangan sampai kejadian lagi ya. Asli masih trauma. Plis jangan sampai saya jadi gila beneran.

Dan parahnya lagi, keesokkan malam setelah malam dini hari rumah saya di bobol maling. Di malam kedua maling itu datang lagi dan berusaha untuk masuk. GILAK!

Untungnya suami tidur di kamar lantai dua, dan saya belum tidur. Ya, saya memang hobi begadang demi segenggam berlian *uhuk*. Plus saya punya feeling kalau itu maling bakalan penasaran. Bener dong feeling saya itu, untung aja kita siaga. Tetangga sini juga udah waspada. Begitu ketauan, ada adegan kejar - kejaran antara warga dengan maling. Sayang gak ketangkep, yang ketangkep cuma sendalnya aja. Dia meloloskan diri ke sungai. Geregettt!!!. Tadinya kalau ketangkep mau dihakimi oleh massa warga sini, karena kami udah kecewa sama bapak polisi itu.

Sebenarnya jauh - jauh hari sudah ada 'insting' yang menggingatkan saya. Entah kenapa kalau saya akan mengalami kejadian gak enak/buruk suka ada yang kasih tau melalui mimpi. Dan payahnya saya suka gak percaya. Saya ingat seminggu sebelum rumah saya di bobol maling. Setiap jam dua dini hari saya dibangunkan dengan mimpi yang seram. Seperti ada yang nginggetin untuk waspada di jam segitu. But i dont care kemudian tertidur. Padahal itu warning.

Begitu juga dengan hana - chan, bila dia ngerasa bakalan ada sesuatu yang gak enak pasti dia uring- uringan malemnya. Dan terbukti beberapa kali. Terbukti banget pas saya lagi di rumah yang dulu. Waktu itu saya sedang tidur siang kemudian saya bermimpi seram didatangi nenek - nenek berambut putih yang mengatakan "gas di mobil awas meledak" sure i remember karena cara menyampaikannya 'ajaib' sekali. Yang menyebabkan saya spontan langsung terbangun keringet dingin dari tidur dan teriak ke suami. 
"Pihh, gas belum kamu turunin ya di mobil?"
"Iya belom mih!" jawab suami saya 
correct!

Coba bayangkan bila gas di mobil belum diturunin dan keadaan saat itu sedang panas terik, mobil terututup semua. Wah... wassalam deh. Alhamdulillahnya kami masih dilindungi.

Balik lagi ke cerita si maling. 

Setelah dua malam yang melelahkan itu. Tim kepolisian cibinong responnya setengah - setengah. Duh.. kecewa bukan main. Sampai babinsa pun datang, dan saya laporan juga ke aa saya yang kebetulan bekerja di brimob kelapa dua depok. Kepala brimob di sana sempat datang kerumah saya dan menanyakan kronologisnya. Sayangnya aa saya lagi bertugas di luar Indonesia dan sebulan kemudian baru pulang. 

Kalau saja waktu itu aa saya ada ditempat mungkin tim kepolisian cibinong bisa respon cepat. Biasalah kalau sesama anggota polisi dipermudah tapi kalau sama masyarakat dipersulit.

Nasi udah jadi bubur, maling pun sampai sekarang gak ketangkep - tangkep. Dan mereka masih beraksi di sekitaran komplek dan komplek tetangga. Belom lama ini sepedah tetangga-pun di gondol. Rumah saya sempat beberapa kali ada yang mantau. Seperti pura - pura memotong rumput dibelakang rumah. Untung saja di rumah saya sekarang sudah ada CCTV dan jebakan - jebakan lainnya. 

Tapi ya itu dia, namanya maling suka nekat, ya sempat beberapa kali ingin mencoba masuk lagi. Walaupun rumah saya sudah dikerangkeng bak penjara. Karena masih berbatasan dengan kampung yang tingkat kesenjangan sosialnya sangat tinggi. Maka masih tidak menutup kemungkinan maling itu akan beraksi di bulan - bulan maling seperti sekarang.

Pelajaran yang bisa kalian tangkap dari curhatan panjang lebar gak jelas ini adalah
  1. Selalu waspada, apalagi memasuki bulan maling seperti sekarang. Jangan mengundang maling untuk masuk kerumah kalian. Seperti membiarkan pintu yang terbuka lebar atau rumah yang tak terkunci.
  2. Tingkatkan keamanan, seperti memasang CCTV, alat rekam yang lain sampai alarm.
  3. Bila ingin tidur malam/siang/sore harap periksa kembali rumah kalian apakah sudah dikunci dengan baik atau tidak.
  4. Hati - hati tingkat tinggi bila ada rumah yang sedang dibangun dekat rumah kalian. Biasanya tukang suka ngawasin kondisi rumah dan kadang suka memberikan info ke maling bahkan bisa jadi malingnya tukang itu sendiri. Dan ingat mereka beraksi tidak sendirian. ADA KOMPLOTAN.
  5. Selalu menyimpan alat bela diri, takut - takut maling masuk. Setidaknya kita masih bisa melawan. Misalnya tongkat bambu panjang/alat kejut listrik (Stun gun).
  6. Untuk emak - emak ada baiknya bila sedang tidak ada suami, kunci semua pintu. Dan kunci kamar juga. Bila tidak bisa membela diri. Siapkan nomor telepon yang dapat di hubungi.
  7. Banyakin sedekah/wakaf/infaq karena harta titipan yang maha kuasa. Ketika kami kemalingan kami lupa. Kami absen tiga bulan tidak mengeluarkan harta kami di jalan Allah S.W.T
  8. Rejeki udah ada yang ngatur, barang yang ilang pasti bakalan diganti dengan yang lebih baik. Dan bener, selang sebulan dua bulan laptop suami dan saya tergantikan. Kami tidak membeli tapi di kasih gratis dan lebih bagus.
  9. Mulutmu harimau-mu. Hati - hati terhadap ucapan. Please forgive me my dear. Dulu sangking betenya sama suami karena ber-laptop dan berhape-an ria terus saya sempat keceplosan ngomong. Kalau laptopnya nanti bakalan hilang. Dan bener kan kejadian. Pun begitu ketika saya cuekin suami karena saya terlalu serius di depan lepi. Alhasil laptop kami berdua hilang. 
Semoga curhatan panjang kali lebar kali tinggi ini berguna buat kalian ya. Selalu waspada terhadap sekitar. Curiga terhadap orang - orang yang bertindak aneh di sekitar kita. Bulan - bulan maling adalah bulan dari Agustus - Desember. Bila ada gosip tentang hal - hal yang berbau mistis seperti ada yang melihat keranda bahkan si tante kunti. Dont belive it. Karena itu ulah maling yang akan beraksi di saat warga tidak mau keluar malam karena takut.

No comments

Silahkan tinggalkan komentar kamu, tapi plis banget ya pergunakan bahasa indonesia yang baik dan membangun. Mohon maaf juga harus di moderasi biar gak ada yang spam. Happy Comment ^^~