Moms, ini yang harus kamu ketahui tentang bahaya kanker serviks!


Hai hanamiers, pada postingan kali ini, mami mau membahas tentang kesehatan wanita nih. terutama buat para mommies. karena ini penting menurut mami.

Hmm, sudah sejauh mana kalian mengenal tentang bahaya kanker serviks atau kanker mulut rahim?

Mami sendiri ya sebagai wanita awam, lebih paham bahaya kanker serviks ketika mendengar pemberitaan kematian Almarhum Julia Perez. Itupun hanya sebatas "ohh multi-partner sih". Tapi ya kenyataannya banyak juga loh ibu rumah tangga terkena kanker serviks, padahal setia dan pasangannya-pun gak main di luar. kok bisa?

**

Tanggal 31 Juli 2018 kemarin, bertempat di Harlequin Bistro Kemang, Jakarta. Mami diundang oleh Felancy -sebuah brand pakaian dalam wanita terkemuka di Indonesia. Terkait tentang edukasi Kanker Serviks lebih dalam. Event yang bertajuk "Felancy Moms Beauty Blogger Gathering" mengundang banyak moms blogger serta influencer. 


Narasumber yang dihadirkan juga tidak main - main, ada dokter Ferry Darmawan spesialis obgyn dari RSIA Budhi Jaya dan juga ada ibu Untung Endang Suryani survivor kanker Serviks sekaligus perwakilan dari Cancer Information & Support Center (CISC). Tak ketinggalan pula turut hadir Ibu Agnes Dwi selaku Marketing Manager PT. Megariamas Sentosa. 

Kanker Serviks, Pembunuh no.2 di Indonesia

Menurut penuturan dokter Ferry, Kanker Serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua wanita dari berbagai usia berisiko menderita kanker serviks. Tapi, penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang aktif secara seksual.

Setiap 1 jam perempuan Indonesia meninggal dunia karena kanker Serviks. Hal itu disebabkan minimnya sosialisasi tentang bahaya Kanker Serviks dan juga kurangnya tindakan skrining di Indonesia. 

Pada tahap awal, kanker serviks ini biasanya tidak memiliki gejala. Gejala kanker serviks yang paling umum adalah pendarahan pada vagina yang terjadi setelah berhubungan seks, di luar masa menstruasi, atau setelah menopause. Meski terjadi pendarahan, belum berarti moms menderita kanker serviks loh. Harus konsultasi terlebih dahulu dengan dokter terkait.

Sebenarnya penyakit kanker serviks ini bisa di cegah dengan deteksi dini melalui pemberian vaksin HPV mulai usia 3 tahun, tindakan skiring berupa Papsmear, IVA dan HPV DNA. 

Sayangnya, sebagian dari kita-kaum perempuan tidak begitu peduli dengan tindakan pencegahan tersebut. jadilah Indonesia menjadikan Kanker Serviks pembunuh no.2 di Indonesia.

Human Papilloma Virus, si Virus utama Kanker Serviks
kalian tau HPV? sebagian udah pada ngerti pastinya, kalau infeksi utama kanker serviks ya dari virus HPV ini. tapi, jangan salah, rupanya HPV memiliki ratusan jenisnya. Nah, dari sekian banyak itu hanya HPV 16 dan 18 yang positif menyebabkan kasus kanker serviks. 

Banyak perempuan Indonesia tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi virus HPV, karena memang jenis ini tidak menimbulkan gejala bagi si penderita.Tapi ketika sudah terinfeksi mungkin beberapa wanita memiliki sistem kekebalan tubuh yang melindungi leher rahim agar tidak terluka. Namun, sebagian lagi virus tersebut bisa bertahan di dinding rahim kita selama bertahun - tahun dan menyebabkan kanker.

Penyebab Kanker Serviks
Virus HPV biasanya tersebar melalui hubungan seksual. di mana terjadi kontak langsung antara kulit kelamin, membran mukosa, atau pertukaran cairan tubuh, dan melalui seks oral. Setelah memulai hubungan seksual, diperkirakan terdapat 33 persen wanita akan terinfeksi HPV. Beberapa jenis HPV tidak menimbulkan gejala yang jelas, dan infeksi bisa hilang tanpa penanganan medis.

Namun HPV jenis 16 dan 18 memiliki risiko tinggi dan dianggap mengandung materi genetik yang bisa dipindahkan dari sel virus ke dalam sel leher rahim. Materi ini akan mulai mengganggu kinerja sel, hingga akhirnya sel-sel serviks itu berkembang biak tanpa terkendali. Nah, proses inilah yang menyebabkan munculnya tumor kemudian berubah menjadi kanker serviks.

Penyebab utama perempuan menderita kanker serviks adalah melakukan hubungan seksual terlalu dini dan bergonta ganti pasangan seksual-multi partner. Penyebab lainnya: 
1. Merokok, wanita merokok memiliki resiko dua kali lipat terkena kanker serviks.
2. Sistem kekebalan tubuh yang lemah, Kondisi ini mungkin dikarenakan mengonsumsi obat tertentu seperti imunosupresan. Obat ini digunakan agar tubuh tidak menolak donor organ dari orang lain atau karena menderita HIV/AIDS.
3.  Melahirkan Anak, Makin banyak anak yang dilahirkan seorang perempuan, maka risiko mengidap kanker serviks semakin tinggi. Wanita yang punya tiga anak, tiga kali lebih berisiko terkena kanker serviks daripada wanita yang tidak punya anak sama sekali. Diperkirakan bahwa perubahan hormon saat sedang hamil membuat leher rahim lebih rentan terserang HPV.

Pencegahan Penyakit Kanker Serviks
Setelah mami tulis diatas, ngeri ya moms bila kita sudah terinfeksi virus HPV. maka dari itu, baiknya kita melakukan pengcegahan. kan mencegah lebih baik daripada mengobati yakan.

Beberapa pencegahan yang bisa kita lakukan adalah dengan cara:
1. Melakukan vaksin HPV, buat moms yang udah terlanjur gede dan sudah melakukan aktivitas seksual bisa melakukan cara lainnya. Vaksin ini digunakan untuk anak usia 3 - 17 tahun/sebelum melakukan hubungan seksual. Dan sebelum menikah baiknya suntik HPV juga untuk berjaga - jaga.
2. Hindari gaya hidup bebas, kita sebut saja melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis/sesama jenis bergantian. tobat ya tobat~
3. Lakukan deteksi dini/skiring. seperti Papsmear/IVA/HPV DNA. makin dini makin baik, sebab masa inkubasi virus HPV sekitar 10-20 tahun untuk menjadi sel kanker. jadi, deteksi dini memungkinan kita bisa survive dari virus mematikan itu.
4. Biasakan pola hidup bersih, tangan adalah sumber penyakit jadi baiknya cuci tangan terlebih dahulu bila kita ingin membasuh vagina kita. Dan biasakan bila menggunakan toilet umum selalu sedia sanitizer/tissu basah beralkohol untuk membersihkan dudukan toilet. Amannya ya jangan duduk, jongkok aja! ;p
5. Hindari berbagi pakai alat makan kita, jangan ya moms. karena kita gak tau temen kita itu sehat beneran ato engga. 
6. SETIA, iyesh. harus setia terhadap satu pasangan saja. jangan satu waktu bergonta ganti pasangan. penyakit yang ada, selain kena kanker serviks, bakalan ada penyakit lain yang menanti, belum dosanya. hadehh.

Sharing Survivor Kanker

Setelah sesi dokter Ferry selesai, Bu Endang berbagi pengalamannya. Iya, beliau seorang perempuan yang didiagnosis pengidap penyakit kanker Serviks.

Bu endang ini berusia 50-an kala di vonis pertama kalinya. Padahal ketika baru menikah, ia rajin sekali melakukan deteksi dini;papsmear. Hingga suatu hari suaminya meninggal dan menurutnya sudah tidak dibutuhkan lagi cek papsmear. Sayangnya, setelah berita duka kematian suami bu endang, tak lama ia sering mengalami pendarahan. pendarahan tak biasa.

Semua itu berawal dari keputihan dan berlanjut pendarahan yang tak henti - hentinya. Sampai teman beliau tak tega melihat dan menyarankan untuk minum obat herbal anjurannya. namun, seperti tidak ada progress yang memperlihatkan hasil membaik. Bu Endang akhirnya mengecek kondisi kesehatannya di rumah sakit. Dari situlah ia mengetahui bahwa mengidap penyakit kanker Serviks.

"Pengobatan kanker serviks itu gak setahun dua tahun, tapi selama masa hidup" ujar bu endang di tengah sesi sharingnya. "yang harus dilakukan bila kita sudah terlanjur di vonis kanker serviks adalah berdoa kepada Tuhan dan tetap tenang dan tegar" lanjut beliau.

Bu endang berbagi cerita tentang pengalamannya menjalani serangkaian perawatan pasca didiagnosis kanker serviks. mami yang mendengarnya mberes mili. kepengen nangis kejer tapi nanti malah diketawai. hehe. 

***
Tentang Felancy

Brand Pakaian dalam wanita -Felancy lahir pada tahun 1993 di Singapura. Awalnya Felancy ini merupakan produsen baju tidur wanita. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Felancy berkembang menjadi sebuah brand khusus untuk pakaian dalam wanita. Saat ini, Felancy telah memiliki koleksi produk yang komplit berupa bra, panty, korset, body suit, sport dan baju tidur.

Tahun 2009, Felancy mendirikan R&D, yaitu tim khusus yang melakukan pengembangan produk guna mengikuti bentuk tubuh wanita Asia. Dan kini Felancy sudah tersebar hampir di seluruh negara Asia Tenggara termasuk Indonesia.


Ibu Agnes sedang menjelaskan manfaat pakaian dalam wanita Felancy kepada moms blogger & Influencer yang hadir


Felancy sendiri masuk ke Indonesia pada tahun 1999, dengan lisensi di bawah naungan PT. Megariamas Sentosa. Sampai saat ini, Felancy telah memiliki lebih dari 400 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia dan akan terus berkembang.

Visi, Misi Felancy
"Feel The Comfort" atau "Terasa Nyaman" merupakan tagline utama dari Felancy.

Selain menyediakan produk yang berkualitas dan tentunya NYAMAN saat dipakai secara fisik. Brand Felancy juga ingin wanita yang memakainya merasakan kenyamanan secara mental. Di mana rasa nyaman tersebut berasal dari cara pengunaan pakaian dalam yang benar. Serta jenis yang sesuaikan dengan aktivitas yang tepat.

pengukuran ukuran BRA yang sesuai

Felancy berusaha menyediakan varian produk yang lengkap sehingga dapat disesuaikan dengan aktivitas wanita sehari-hari. Misalnya saat bekerja, berolah raga, bersantai di rumah, dimasa kehamilan sampai menyusui, bahkan ketika harus memakai kebaya atau dress pesta dan ketika tidur.

Felancy percaya, ketika wanita merasakan kenyamanan secara fisik maupun mental maka dia akan tampil dengan penuh percaya diri di setiap waktu dan di segala suasana.

***
Gimana hanamiers, sharing tulisan mami kali ini? semoga bermanfaat ya. oia, yuk mulai aware dengan kesehatan organ intim kita mulai dari sekarang dan lakukan deteksi dini ya. Mencegah lebih baik daripada mengobati. 


#Ketjup

1 comment

  1. Aku suka Bra merk ini. Nyaman banget pas sizenya dengan yang dibutuhkan. Nopangnya enak gitu.

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan komentar kamu, tapi plis banget ya pergunakan bahasa indonesia yang baik dan membangun. Mohon maaf juga harus di moderasi biar gak ada yang spam. Happy Comment ^^~