its called 2nd Family - Lucretia

Beberapa orang sempat bertanya:

"kok namanya aneh banget sih mbak, ruffie lucretia gitu, emang mbak turunan orang jepang apa?"
" hehehe.. engga kok, saya asli indonesia, hanya saja nama Ruffie itu brand saya di komunitas jepang dan Lucretia adalah keluarga kedua saya" jawabku

mungkin sebagian orang juga berfikir saya alay, tidak menggunakan nama asli padahal udah emak ber-anak satu. awalnya saya sempat gonta ganti nama di sosial media: FB terutama, tapi balik lagi ke Ruffie. habisnya rata - rata teman dunia maya saya lebih kenal saya dengan nama ruffie bukan nama asli. sedih sih, tapi yah gak apa - apa deh.

kalau nama Ruffie sendiri itu terkenal *ciee* sejak saya memulai debut cosplay pada awal tahun 2004 di acara Gelar Jepang yang diselenggarakan oleh HIMAJA UI dan kebetulan saat itu yang cosplay masih bisa kehitung sama jari deh. beruntungnya lagi saya menjadi juara pertama. dari situlah awal mula nama Ruffie.

Seiring dengan bergantinya tahun dan saya memiliki banyak hobi diwaktu yang bersamaan, saya bertemu dengan banyak orang di kehidupan saya. Tahun 2009 tahun yang menurut saya paling madesu (masa depan suram). di tahun itulah saya merasa menjadi manusia paling hancur. yah, seperti postingan saya sebelumnya. karena depresi akhirnya saya melarikan diri ke dunia game online. saya baru menyadari bahwa kecanduan game online itu sama parahnya dengan kecanduan narkoba. heii.. its seriouss!

karena saat itu saya dalam status recovery buat penyakit saya ini, saya tidak bisa beraktivitas banyak. tidak ke kampus juga tidak mengikuti les apapun. alhasil saya dikenalkan oleh seorang teman tepat-nya adik mungkin karena usia-nya terpaut cukup jauh dengan saya, dunia game online. dunia yang menurut saya dulunya asing banget dan berfikir ngapain sih orang rela - relain begadang demi main sebuah atau beberapa game online.

saya dikenalkan dengan salah satu game online yang sedang populer kala itu, sebut saja game ayogoyang *brand disamarkan*. game joged - joged gak jelas itu ternyata menarik minat banyak orang terutama buat para abege yang asik bermain di dalamnya. ada apa sih?


isi game tersebut gak jauh berbeda dari game online sejenisnya. Joged - joged dalam satu room - kenalan - pedekate sama cowok atau cewek bahkan hode*. pacaran bohongan (?) bahkan sampai ke jenjang pernikahan ada love party-nya juga loh disana. inti dari game tersebut adalah semacam mak comblang menurut saya. tapi karena itu bentuknya dunia maya, maka banyak tipu menipu, melakukan penjualan wanita terselubung juga ada loh. bahkan tak banyak pula pasangan dari dunia real rela putus buat jadian sama pacar di dunia game-nya. termasuk saya karena alasan yang paling gak masuk akal sedunia 

SUARANYA UNYUU BANGET PAS DI TELEPON ~ 


gawatnya juga ada beberapa cewek yang rela ketemu pasangan game online-nya dan rela memberikan virgin-nya kepada si cowok itu. rusak? bangett!!

Sayangnya orangtua juga sepertinya gak tahu tuh apa yang anak - anak ini lakukan bila berhadapan di dunia maya. sama seperti orangtua saya yang gak peduli anaknya ngapain aja yang penting anteng gak keluar rumah dan aman tanpa perlu merepotkan orang karena saya doyan pingsan di sembarang tempat.

Saya sering berbohong kepada orang tua saya, seperti saya beralasan mau ketemu temen dari pagi terus pulangnya malem atau mau pergi kesana kesitu dan nodong ongkos yang gak sedikit nominalnya bahkan ada alasan yang gak masuk akal dan ujung - ujungnya minta orangtua memberikan saya ijin untuk menginap diluar padahal mah aslinya dokem di warnet deket rumah, ambil paket pagi terus lanjut paket siang sampe malem kadang pulang besok paginya dengan tampang lusuh karena abis begadang semaleman maen game online dan disertai semerbak bau badan yang gak wangi. hahahaha... suram banget kannn...

Sejak mengenal game online saya lebih suka ber-interaksi dengan teman - teman dunia maya saya. karena menurut saya mereka yang saat itu paling mengerti kesusahan saya. iya, saya curhat kepada mereka mengenai penyakit saya kemudian kondisi keluarga saya seperti apa. mereka mendukung saya, support saya. walaupun hanya berbentuk sebuah ketikan dan kata - kata semata.

Sampai suatu waktu, saya dan beberapa orang teman di warnet membentuk keluarga kedua.

its called ~ Lucretia Family

Lucretia famz adalah sebuah keluarga kedua bagi kami pencandu game online yang sehari - hari-nya hanya menghabiskan waktu di warnet, makan minum di warnet dan segala aktivitas yang kami lakukan di warnet. kecuali tidur malam tentunya. itu-pun kalau gak ada yang ambil paket malem.

Lucretia terbentuk karena kami merasakan hal yang sama. ada beberapa alasan kami lebih banyak menghabiskan waktu di warnet dan bermain game online daripada di rumah ataupun ber-interaksi dengan orang luar. kalau saya sudah tentu karena pelarian atas penyakit saya dan beberapa orang yang katanya 'teman' malah mengucilkan kondisi saya. sebagian lagi karena kedua orangtuanya bekerja dan orangtuanya hanya memberikan mereka materi saja tanpa peduli mereka di sekolah bagaimana, prestasinya seperti apa. lain hal dengan kasus teman - teman saya yang lain; ada yang keluarganya broken home, ada yang emak-nya gak bener sampai dia pun ikut dikucilkan di lingkungnya padahal anaknya gak salah apa - apa. alhasil melarikan diri ke game online juga. kami semua memiliki kesamaan.

DI ACUHKAN, BEING IGNORED. 

Yah, beberapa dari kami atau bahkan sebagian besar dari kami memang pencundang. tidak terima perlakuan dari lingkungan sekitar kemudian melarikan dalam dunia game online yang bisa bebas se-bebas - bebasnya mau apa aja tanpa ada aturan.

Di dalam game online kami bisa ber- kata kasar (word abuse), bisa mengandung SARA, kata - kata porno dan lain sebagainya. di game online mem-bully adalah wajar. tidak wajar bila yang di bully tiba - tiba hadir di headline koran lampu merah dan diberitakan gantung diri karena di bully di dunia maya tepatnya game online.

Hanya di game online, saya rela kabur dari rumah dan nge-bolang beberapa hari di kota orang tanpa membawa uang sepeser-pun.

Hanya di game online juga, seorang Game Master atau orang yang bertanggung jawab dalam game tersebut bisa sangat tidak dihargai bahkan di caci maki serta di sumpah serapah sama orang - orang gak jelas juga. karena di dalam game online tidak ada aturan yang pasti bila seseorang melakukan bully bisa dikenakan sanksi ataupun masuk penjara. karena memang belum ada undang - undang yang spesifik membahas hal tersebut. UU ITE? ahh lewattt.

Maka sebagian dari kami sering melakukan pelampiasan di dunia tersebut. bahkan ada yang kepribadiannya jadi terbalik. misal di dunia nyata mereka seperti seorang baik - baik saja dan terpelajar begitu login di dunia game online mereka menjadi buas dan liar kata - kata yang mereka ketikkan.

tapi dengan segala ke-liar-an mereka, tak banyak pula yang membentuk keluarga kedua seperti kami diluaran sana dengan alasan yang sama pula. kami bersatu untuk membentuk keluarga kedua yang nyaman.

Di keluarga kedua inilah saya merasa hidup dan dihargai. merasa dibutuhkan sebagai seorang 'kakak'. selalu di dengar setiap perkataan yang saya lontarkan kepada mereka, baik itu candaan maupun curhatan sekalipun.

kami memang terlihat liar, bahkan agak konyol. gimana gak konyol kadang kami suka meributkan hal yang menurut orang awan itu gak penting. misalnya, ada cekcok di dunia game online terus di bawa ke real dan jadilah berantem beneran sampai ada yang bawa golok segala buat datengin ke warnet kami ataupun janjian ketemuan dimana terus bawa pasukan masing - masing. udah kaya geng berandalan aja tapi meributkan hal yang gak penting sih sebenernya.

makanya sampai sekarang saya masih menggunakan nama Lucretia setelah nama Ruffie diawal. karena keluarga kedua saya ini sangat berarti bagi saya. walaupun sekarang mereka sudah gak kaya dulu lagi. ada yang sudah sukses, ada yang tobat dan melanjutkan kuliahnya dengan serius, ada yang kerja buat biayain orangtuanya, ada yang nikah terus berbisnis di game online (saya), ada yang bekerja dengan suami saya saat ini. seneng deh lihat mereka maju selangkah kedepan. kami berhasil keluar dari masa kelam kami. tahun - tahun kemarin adalah pelajaran berharga bagi kami. bagi lingkungan kami.

semoga orangtua yang lagi baca ini dan kebetulan anak - anak nya sedang ketagihan game online tolong segera diawasi. karena yang anak - anak butuhkan hanya kasih sayang dan pengertian dari kedua orangtuanya.sekali lagi bukan MATERI. jangan seperti saya ya, jadi berandalan di dunia maya.





note:
* Hode : panggilan untuk karakter cewek tapi yang memainkan karakter tersebut di real adalah cowok.


No comments

Silahkan tinggalkan komentar kamu, tapi plis banget ya pergunakan bahasa indonesia yang baik dan membangun. Mohon maaf juga harus di moderasi biar gak ada yang spam. Happy Comment ^^~