Ngobrol Cantik Blogger Perempuan - Eco & Compact Living dalam hunian dengan lahan terbatas



Kompas.com - Luas lahan rumah kelas menengah semakin lama kian menciut. Jika dulu rumah dengan dimensi bangunan 36 meter persegi dibangun di atas lahan 90 meter persegi atau paling kecil 72 meter persegi, kini konsumen harus puas mendapat penawaran rumah dengan lahan lebih sempit (2016).



Di era yang modern ini mendapatkan hunian yang sesuai dengan keinginan kita sepertinya agak sulit. Terutama untuk kelas menengah macam saya ini. Kebetulan saya baru memiliki rumah sendiri tahun lalu dan itupun letaknya di pinggiran kota penyanggah ibukota. Bahkan di map google pun lokasi tempat tinggal saya baru ter-peta-kan tahun ini. 

Bukannya tidak ingin memiliki rumah di ibukota terlebih suami yang berkantor di jakarta pusat. Akan tetapi cost untuk memiliki hunian di kawasan jakarta sepertinya di luar batas ekonomi keluarga kami. Maklum masih menata keuangan keluarga kecil kami. 

Harga hunian yang ditawarkan di pusat kota penyanggahpun sekarang sudah mulai tinggi. Dengan hunian rata - rata untuk kelas menengah harga yang ditawarkan saja sudah berkisar 500 jutaan untuk tipe bangunan 36 meter persegi, dan luas tanah 72 meter persegi. Melihat nominal yang tidak ramah untuk kondisi keuangan, maka kami memutuskan untuk membeli hunian yang berlokasi di pingiran kota. Walaupun jadinya suami agak kerepotan karena perjalanan dari rumah ke kantor menjadi jauh, 

Dengan terbatasnya bangunan dan lahan yang kita miliki. kita juga harus pintar memaksimalkan ruang yang terbatas tidak hanya indah tapi multifungsi juga ramah lingkungan pastinya. 


Kebetulan beberapa waktu lalu saya sempat menghadiri event ngobrol cantik "Eco & Compact Living" yang diadakan oleh Blogger Perempuan yang bertempat di Prajawangsa Marketing Gallery beralamatkan di Jalan Pedati Selatan No. 8, Kel. Cijantung Kec. Pasar Rebo, Jakarta Timur.


Memiliki Hunian berkonsep Eco Desain/Green Desain



Rabani Kusuma Putra atau biasa di sapa Rabani ini adalah seorang founder dari Nimara Architects. Beliau Lulusan Universitas Atmajaya jurusan arsitek tahun 2009. Rabani memulai karir arsiteknya di Indonesia sejak tahun 2011 dan terdaftar sebagai anggota The Institute of Architects, Indonesia (IAI). Beliau juga berkontribusi dalam mendesain "111 Stories Building". Beberapa hasil karya desainnya seperti Signature Tower-nya SCBD Jakarta, Verde 2 Apartemen Jakarta, Oman Al Mussanah Sport City dan masih banyak lagi desain proyek lainnya.  

Rabani menuturkan bahwa ruang gerak manusia kini makin terbatas jadi kita harus mulai belajar mengatur ruangan agar lebih efisien dan nyaman. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan konsep eco desain. 

Eco desain/Green desain adalah sebuah gerakan berkelanjutan yang mencita - citakan terciptakanya perancangan, pelaksanaan dan pemakaian material yang ramah lingkungan serta penggunaan energi dan sumber daya yang efektif dan efisien.

Apa sih syarat sebuah bangunan/rumah yang memiliki eco desain? 

Menurut mas Rabani ada 6 (enam) aspek hunian yang termasuk dalam eco desain:

  1. Energi, energi yang dipergunakan adalah energi alternatif dan terbarukan. Misalnya menerapkan energi listrik melalui solar panel/solar cell. Apabila kita belum memiliki energi alternatif kita juga bisa melakukan penghematan energi, misalnya mematikan listrik bila sudah tidak dipergunakan.
  2. Tanah, hunian yang memiliki konsep eco desain adalah hunian yang memiliki lahan untuk bermain anak dan juga tempat untuk bercocok tanam.
  3. Air, Guna memaksimalkan air hujan yang turun. Sebaiknya di halaman kita menggunakan sistem zero water run off yang artinya air hujan yang jatuh di lahan kita akan terserap oleh lahan kita sendiri dan tidak mengalir kemana - mana. Salah satu cara penerapan zero water run off dengan menggunakan grass block di area halaman terbuka yang kita inginkan atau menerapkan biopori yang pemerintah kampanye-kan akhir - akhir ini.
  4. Pecahayaan dan udara yang alami, dengan banyaknya fentilasi udara yang terdapat di dalam rumah dan bukaan yang memungkinkan cahaya masuk langsung ke setiap sudut ruangan dapat menghemat energi seperti lampu dan Air Conditioner (AC) karena udara dan cahaya dapat masuk secara alami.
  5. Eco material, pergunakanlah barang - barang yang ramah lingkungan dan dapat di recycle kembali bila kita tidak membutuhkannya. Di samping menghemat biaya kita juga dapat memanfaatkan sisa barang bekas dan mendesain ulang kembali sesuai dengan kebutuhan kita.
  6. Smart Desain, sebisa mungkin setiap ruang yang ada memiliki fungsi yang beragam. sehingga dengan ruang yang terbatas kita bisa memaksimalkan ruangan di hunian kita.
Bagi saya yang tinggal di hunian yang rumahnya sudah ready stock, agak susah menerapkan konsep eco desain. Tapi menurut mas Rabani kita masih bisa memakai dua konsep terakhir di atas yaitu eco material dan smart desain untuk memaksimalkan ruang terbatas kita namun masih memiliki hunian yang ramah lingkungan.

Cara memaksimalkan ruang terbatas dengan konsep Eco Desain menurut Rabani:
  1. Contemporary Art Living mengadopsi pada tipologi bangunan gallery yang didesain secara modern namun tetap fungsional.
  2. Pilih material dominan yang akan dipakai (cat) serta harus eco friendly seperti reuseable, recycleable, dan renewable
  3. Agar ruang tidak “nano-nano”, tentukan 2-3 material yang memiliki karakter warna mirip untuk diaplikasikan secara berulang pada dinding, lantai, & plafon agar terkesan modern.
  4. Layout furniture harus “compact” dan multi fungsi sehingga bisa meminimalisasi penggunaan barang dan perbanyak space untuk sirkulasi udara yang baik.
  5. Pilihlah furniture yang memiliki karakter warna dan bentuk yang selaras dengan tema ruang, jangan menggunakan karakter warna yang bertabrakan disamping tidak cocok dengan ruangan akan terkesan tidak indah.
  6. Dan yang paling penting adalah penataan cahaya dalam ruangan. Ada beberapa trik pencahayaan yang membuat satu ruangan terkesan besar padahal terbatas. 

Salah satu yang dicontohkan oleh mas Rabani dalam penerapan konsep eco desain di ruang terbatas, ada pada apartemen bertipe studio sebagai berikut:




Sebenarnya konsep eco desain ruang terbatas untuk apartemen bertipe studio ini bisa juga kita terapkan untuk hunian rumah. Asal kita bisa mensiasati desain yang kita pilih (pemilihan warna, layout ruangan) dan tetap mempergunakan bahan - bahan yang ramah lingkungan.


Menyimpan dan merapihkan barang sesuai dengan kebutuhan



Materi kedua yang tak kalah bagusnya dibawakan oleh narasumber yang memang ahli di bidangnya.
mba Bayu Fristany adalah seorang profesional organizer founder dari Rapi - rapi Profesional Organizer. Terbayang diingatan saya bahwa profesional organizer itu jangan - jangan sebuah jasa yang menawarkan ART profesional. Namun kenyataannya tidak. Mba bayu ini lebih cendrung memberikan ilmunya kepada kita sebagai konsumen untuk menata ulang kembali barang yang sesuai dengan apa yang kita butuhkan bahasa kerennya sih konsultan kebersihan (ini ala saya sendiri ya sebutannya :p).


Memang sih sering kali saya dan suami suka ribet dan mendadak rusuh kalau mencari sesuatu barang. Misalnya saja waktu itu papi ribut nyari kuitansi berobat Hana yang sebenarnya sudah saya tempatkan ditempat yang terlihat. Tapi tetap saja suami tidak bisa menemukannya sampai saya turun tangan sendiri.

Pernah satu waktu, saya kelimpungan mencari kunci kamar yang ternyata nyelip di sebuah laci yang sayapun lupa menyimpannya disana. payah banget kan ya.

Buku saya yang bercampur dengan buku - bukunya hana
Dan belum lama ini buku - buku hana - chan berserakan ke segala penjuru ruangan mulai dari kamar hingga ruang keluarga karena memang rumah untuk bukunya hana-chan masih terbatas jadi yaa.. asal masuk lemari mana aja. Tapi begitu anaknya mulai rusuh mencari buku - bukunya yang notabene tercampur dengan koleksi buku pribadi saya, jadilah semua isi satu lemari atau beberapa lemari buku dikeluarin semua, kebayang berantakannnya kaya apa? Iyesh!.

Kelemahan kami berdua ya hampir sama lah, sama - sama males menyimpang dan merapihkan barang sesuai dengan tempatnya. Sembarang aja gitu, yang penting asal rapi. Taunya di uwel - uwel ke laci mana aja. Hahaha.

Nah, untung saja saya menghadiri event ini. Mba bayu memberikan tips keren untuk meng-organize barang yang kita butuhkan. Jadi, semua barang itu ada rumahnya dan di simpan secara rapi. Dengan catatan kita juga kudu disiplin menyimpang barang - barang tersebut kalau engga ya sama aja bohong. Sehari dua hari rapi sisanya tetap berantakan.

Rumah saya apa kabar? 😁

Berikut 4 tips dalam meng- organize barang menurut mba bayu:

  1. Review and Assess, dalam meng- organize barang ada baiknya kita membuat skala prioritas. Seperti ruang mana yang harus dirapihkan terlebih dahulu atau barang mana saja yang ingin kita rapikan. Kita tidak akan bisa merapikan semuanya dalam satu waktu sehingga dibutuhkan skala prioritas agar semuanya beres dan rapi.
  2. Act now, group and short!, menyortir dan memilah milih barang mana saja yang terpakai dan tidak. Gak rela barang kamu di buang? ada tips dari mba bayu apakah barang yang kita gunakan masih di perlukan atau tidak. caranya adalah dengan memisahkan barang yang jarang dipakai dan disimpan dalam kontainer, kemudian lihat dalam satu hingga tiga bulan apakah barang tersebut sering kita keluarkan atau kita sama sekali lupa dengan barang yang di dalam kontainter tersebut. Bila lupa, fixed memang barang tersebut layak kita singkirkan. Nah, menyingkirkan barang tidak hanya di buang begitu saja. Bisa kita donasikan seperti pakaian bekas pakai kita yang layak kepada yang membutuhkan atau membuat garage sale barang- barang kesayangan kita yang memang tidak digunakan lagi. Memang sih langkah terakhir adalah dengan membuangnya. Tapi bila ada cara yang lebih baik dan bermanfaat untuk orang lain kenapa harus masuk dalam tong sampah?
  3. Place it!, semua barang yang berada di rumah kita ada tempat/rumahnya  masing - masing. Misalnya saja koleksi buku - buku Hana - chan. Setelah saya menghadiri event ini. Tangan udah gatel pengen rapihin bukunya dia dan menyimpannya di satu tempat yang memang khusus koleksi buku - buku hana - chan sehingga tidak tercampur dengan koleksi buku - buku pribadi saya. Dan ini dia penampakannya: 

    akhirnya demi menghemat ruang, kami membuat rak buku portable jadi satu dengan meja belajar hana.
  4. I Maintan, Bila semuanya sudah pada tempatnya, usahakan konsisten dan dislipin bila tidak ya sama aja bohong. Sehari dua hari rapi besoknya berantakan. Capedeh.

***

Hunian Super Block, Prajawangsa City
Apa yang terbesit dari kalian tentang sebuah apartemen yang berkonsep green living

Memiliki ruang terbuka hijau yang banyak serta mempunyai konsep eco desain.


Yuph! Prajawangsa City menjawab pertanyaan semua kaum urban. Kawasan super blok yang berlokasi di Cijantung, Jakarta timur ini memiliki 8 tower dengan jumlah 4000 unit. Dengan mengusung ciri khas Strategis, Seru, dan juga Semarak. Prajawangsa City, menawarkan akses yang mudah ke kawasan perkantoran di TB Simatupang dan kawasan industri di sepanjang Tol Cijago. Apartemen yang memiliki luas area 7 hektar ini terletak 1.8 km dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) – TB Simatupang, 3.5 km dari rencana pembangunan Stasiun Light Rail Transit (LRT) Kampung Rambutan, 3.8 km dari Gerbang Tol Jagorawi, dan juga akses langsung ke Bandara Halim Perdana Kusuma.


Selain itu, Prajawangsa City juga menghadirkan fasilitas lengkap dengan konsep  Thematic Park dan Unique Amenities. Unique Thematic Park terdiri dari area spice garden, herbal garden, tropical garden, area barbeque, jogging track, kids pool, thematic pool, dan fountain plaza. Unique Amenities melingkupi restoran, coffee shop, fitness center, sauna, access control, ATM Center, sistem keamanan 24 jam, plus lengkap dengan pusat perbelanjaan terbesar dan modern. Keunikan lainnya adalah superblok ini akan dibangun dengan 50% area hijau sebagai taman dan tempat bermain anak-anak. Eco Living!

Kalau udah begini yaaa.. jadi mager kemana - mana betul engga?
Mau jalan - jalan ke mall, tinggal turun aja dari apartemen, cuss sampai deh. Mau cuci mata dan menyegarkan pikiran bisalah ya melipir ke coffee shop terdekat. Mau ngajak jalan anak, gak usah pusing sama macet, tinggal jalan kaki sebentar eh ada taman yang unik - unik. Jadi bisa lebih hemat kan.

salah satu tipe apartemen 2 kamar tidur yang terdapat di Prajawangsa City

Nah, sebelum membeli properti kita juga harus telisik dulu nih pengembanganya siapa. Jangan sampai kita membeli kucing dalam karung atau zonk karena track record pengembangannya yang diragukan.

Pengembang Prajawangsa City adalah Synthesis Development, pengembang yang juga membangun beberapa kawasan super block, mall, serta perumahan yang sudah tidak perlu diragukan lagi track recordnya. Sebut saja Bassura City, Kalibata City atau kalau di bandung ada mall Festival Citylink. Festival Citylink tadinya adalah sebuah mall yang hampir 'mati' karena insiden beberapa tahun silam yang rumornya ada kasus pembunuhan di dalam mall tersebut dan mayatnya baru ditemukan setelah hari ketiga. Namun, Synthesis Development dengan berani membeli mall tersebut dan mengembangkannya seperti sekarang. Mall yang bangkit dari mati suri; Festival Citylink Bandung.

Jadi, tidak ada salahnya bila Prajawangsa City menjadi salah satu pilihan investasi kalian sebagai hunian apartemen terbaik dengan segala fasilitas lengkap di dalamnya. Khususnya orang yang mempunyai segala macam kegiatan yang terhubung dengan kota jakarta.




***


Terima kasih tim Blogger perempuan, narasumber kece dan juga tim prajawangsa city

No comments

Silahkan tinggalkan komentar kamu, tapi plis banget ya pergunakan bahasa indonesia yang baik dan membangun. Mohon maaf juga harus di moderasi biar gak ada yang spam. Happy Comment ^^~